Friday, December 31, 2004

Duka Aceh Nestapa Kita Semua

Hai manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu; sesungguhnya keguncangan hari kiamat itu adalah suatu kejadian yang sangat besar (dahsyat).

(Ingatlah) pada hari (ketika) kamu melihat keguncangan itu, lalailah semua wanita yang menyusui anaknya dari anak yang disusuinya dan gugurlah kandungan segala wanita yang hamil, dan kamu lihat manusia dalam keadaan mabuk, padahal sebenarnya mereka tidak mabuk, akan tetapi azab Allah itu sangat keras.


(QS. Al-Hajj:1-2)

Indonesia Setengah Tiang

Hari Minggu pagi, pukul 08.50, Aceh dan Sekitarnya, Gempa dan Tsunami memporakporandakan dan menelan hampir 90 ribu korban. Pertanyaan yang mungkin muncul di benak kita adalah mengapa harus Aceh? Kota yang dikenal dengan nama Serambi Mekah, di mana satu-satunya propinsi yang menerapkan syariat Islam sebagai hukum resmi selain hukum nasional yang berlaku. Selain itu, bukankah Aceh sudah cukup lama menderita diterpa berbagai macam masalah yang belum terselesaikan?

"Jakarta lebih pantas menerima hal tersebut" (astagfirullah), seru kolega sekantorku. Di sini tempat biangnya kemaksiatan dan segala macam kejahatan terjadi, di sini pula tempat para koruptor dapat hidup dengan tenang berlindung di balik asas presumption of innocent. Di sini pula tempat di mana terkadang nurani seringkali disingkirkan. Dan di sini pula tempat dimana kebusukan, kemunafikan dan keserakahan bersekutu.

Ya, Allah barangkali mempunyai rencana lain. Bencana menimpa Aceh, bukan berarti amarah Allah. Boleh jadi ini merupakan ujian dari Allah terhadap hambanya yang Dia cintai. Dan dalam pandangan Allah rakyat Acehlah yang berhak menyandang predikat tersebut. Kita saja yang mungkin tidak dapat melihat ini semua dikarenakan pandangan mata hati kita telah lama tertutup oleh kemilaunya dunia dan kita terlena di dalamnya.

Muhammad SAW pun manusia yang paling dicintai oleh Allah masih merasakan penderitaan seperti dahinya yang berdarah ketika dilempari batu di Thaif, tanggalnya beberapa gigi Beliau pada waktu Perang Uhud. Sedangkan kita yang masih setengah-setengah dalam mendekat kepada Tuhan masih mengharapkan hal yang lebih baik dari Beliau?

Sungguh, sepertinya bukan kewenangan kita untuk mempertanyakan mengapa kejadian tersebut terjadi dan menimpa Aceh. Yang patut kita pertanyakan adalah mengapa ilmu kita sampai tidak mengetahui akan ada gempa di Aceh. inilah yang mungkin paling layak kita pertanyakan. Semoga kita dapat dengan cerdas membaca tanda-tanda yang diberikan oleh Allah. Semoga para Syahid dan Syahidah di Aceh mendapat tempat yang terpuji di Sisi Allah SWT. Amien.

Monday, December 13, 2004

Posting from "Morning Calm"

As December 11, 2004, I left Jakarta to Korea for 10 days to attend the Workshop and Seminar Held by OECD and Korea Federal Trade Commission (KFTC). The Workshop and Seminar title were Investigating Merger and Acquisition. I have to learn about econometric, calculus, and critical loss, which is I have difficulties in understanding those materials. My office should have sent economist instead of a lawyer like me. But, lucky me, I am fast lerner, I always interested in new experience.

The temperature in Korea is not very cold (approximately 6 Celcius Degree), although it is in winter season, the weather is very welcomed us. One of the Committee said, 2 days before we came, it was snowy and the temperature is very cold, below zero (minus 6). But, although the temperature is not very cold, for us who originated from tropical country like Indonesia, the weather is could enough.

I have 7 days left. O... how much I miss my family. :(

Friday, November 12, 2004

Verry Iskandar dan Keluarga Mengucapkan:



Idul Fitri


Mohon maaf atas segala kesalahan dan kekhilafan yang telah berlaku


"Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada dîn (Allah); (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui." (QS. Al-Rûm/30: 30)


picture taken from here

Friday, October 22, 2004

Cara Mudah untuk Posting

mailbox mailbox3

Beberapa dari kita mungkin pernah mengalami betapa sulitnya melakukan posting dari Blogger atau pada Engine apa saja yang semacam weblog seperti Blogdrive dan lain-lain. Kesulitan yang biasa ditemui diantaranya adalah terkadang ketika kita punya ide untuk posting waktu mau log in, eh... ternyata lagi Maintenance Schedule, atau yang paling bikin bete, sewaktu ide sudah tertuang dan kita tinggal pencet tombol publish.... eh mendadak komputernya nge-hang.

Nah... kejadian-kejadian kayak tadi kalo dialamin sendiri bikin bete dan malah menurunkan semangat untuk posting atau update blog, iya gak sih? Terkadang salah satu cara biar hal tersebut gak terjadi ide untuk posting kita ketik dulu di notepade atau MS-Word, tapi hal tersebut menjadi tidak praktis dan kerja dua kali. Nah....biar hal tersebut gak terulang lagi, so, beikut ini ada software yang bagus buat posting, tampilannya user friendly dan sudah ada menu bahasa Indonesia segala. Buat dapetin itu mesti di download dulu, tapi tenang ini freeware bisa di download gratis koq di wbloggar.

Selain kelebihan di atas, ternyata wbloggar pun ada kekurangannya. Salah satunya adalah, kita harus tergantung pada komputer yang telah di install program wbloggar untuk dapat melakukan posting melalui wbloggar. Dan jika harus berpindah komputer, ya harus download lagi wbloggar-nya.

Ya... itulah teknologi, ada kelebihan dan ada kekurangannya. Ok...selamat mencoba ya!

Tuesday, October 19, 2004

Bulan 1000 Bulan


Ramdhan is Coming

O you who believe! Fasting is prescribed for you, even as it was prescribed for those before you, that you may attain piety.
(Al Baqarah 2:183)


Ramadhan kali ini terasa berbeda buat saya, ya... kali ini telah ada yang mendampingi saya selama berpuasa, Sang Istri tercinta dengan setia selalu mendampingi saya selama puasa ini. mulai dari membangunkan sahur sampai mempersiapkan untuk berbuka. Ketika waktu sahur tiba, dengan penuh perjuangan Ia membangunkan saya, apalagi kalo lagi giliran pulang malam dan kecapekan, di jamin bangunin saya untuk sahur harus lebih dari 3 kali. he..he..

Kalo inget kembali sekitar 3-4 tahun ke belakang, saat itu saya masih kuliah ngekost dan di sini, jika waktu Ramadhan dan sahur tiba, harus bangun mulai jam 02.00 jika gak kepengen kehabisan makanan buat sahur. Biasanya kita perginya barengan sesama anak kost untuk kemudian makanan tadi dibungkus dan dimakan di kost-an bareng. Pernah suatu waktu, begitu pulang kembali ke kost dengan nasi bungkus di tangan, karena kantuk yang tak tertahan, akhirnya ketiduran juga. eh... baru bangun ternyata begitu dengar adzan subuh. Ya sudah... hari itu puasa dijalani dengan tanpa makan sahur. Sekarang tentu keadaannya berbeda, hal tersebut (mudah-mudahan) tidak akan terulang lagi.

Kalo dulu, shalat tarawih di mesjid, sekarang cukup berjamaah dengan Istri di rumah. Dengan 23 rakaat atau 11 rakaat oke-oke saja. Kebetulan Istri dan Saya tidak menganut preferensi jumlah rakaat tertentu, maksudnya mau 11 rakaat oke 23 rakat juga silahkan. Toh, keduanya mempunyai dasar yang sama kuat.

Yang paling terasa membahagiakan dan membuat Ramadhan kali ini berbeda adalah, Insya Allah dalam waktu 2-3 bulan ke depan akan hadir buah hati kami, tanda cinta dan amanat Ilahi yang harus kami jaga kelak. Dan tentu saja Ramadhan akan menjadi semakin lengkap sempurna jika kita dapat meraih malam Lailatul Qadar, yaitu satu malam yang nilai kebaikannya sama dengan 1000 bulan.

Marhaban Ya Ramadhan, Selamat menunaikan ibadah puasa. Dan semoga kita dapat menjalankan dengan sebaik-baiknya. Amien.


picture taken from here

Sunday, September 05, 2004

Training Days

Due to office assingment, I will not be able to post for about 10 days, since September 5th to September 15th 2004.

The Training titel were Indepth Investigation Techniques Training

so, see you in ten days.

Friday, August 27, 2004

Nosleep

Overworked and under.......(Nikmat mana lagi yang kan Kudustakan?)

Sepertinya segala sesuatu mempunyai batas ya.... begitu juga dengan tubuh kita. Hari senin tanggal 23 Agustus 2004 sebenarnya udah kerasa agak gak enak badan (my body is not delicious) tapi tetap mencoba masuk kantor karena ada kerjaan yang harus kejar tayang. Esok harinya, hari selasa, begitu pulang ke rumah langsung badan rasanya menggigil, demam, dan panas sekitar 38,5 derajat celcius. Malam harinya tidur juga gak nyenyak banget, tapi berkat sang Istri yang setia menemani, katanya sampe baru tidur jam 3 pagi karena sibuk mengompres (mudah-mudahan ejaannya betul) diriku yang tidurnya juga sambil meracau (mengingau).

Esok paginya, hari Rabu, Istri bercerita bahwa, tadi malam saya meracau seperti anak kecil yang sedang menangis dan memanggil: 'Mamaaa...Mamaaa....'
Langsung aja Istri bilang:

'Idih....Aa (panggilan Istri ke saya).... masak tadi malam ngigau sambil manggil-manggil mama....'

Oopss...dengan wajah sedikit malu, dan sambil mencoba mencari jawab ngeles yang tepat akhirnya saya jawab:

'Ah.... masak sih' masih mencoba untuk memastikan mungkin Istri hanya guyon.
'Maksud Aa sih.... Mama di situ ya Kamu, Sayang. Kamu kan calon Mama...' (instead of saying Mama, is my own Mother) :)

Ha..ha... jawaban yang spontan dan cukup diplomatis, buktinya Dia langsung mesem-mesem mendengar jawaban saya.

Hari Rabu, siang akhirnya kami (Saya dan Istri) berobat ke Dokter dan hasilnya: saya harus beristirahat selama 2 (dua) hari, maunya sih 3 (tiga) hari biar jum'at gak masuk sekalian :) karena terkena radang Tenggorokan, serta batuk dan pilek. Dan harus meminum 5 (lima) macam obat:
Amoxsan (yang kemudian diganti Erytrhomicyn, karena membuat saya alergi)
Erytrhomicyn
Tuzalos
Cortidex
Becom C


Ah...nampaknya memang nikmat sehat itu baru terasa ketika sakit. Alhamdulillah, Allah mengkaruniakan kepada saya seorang istri yang baik, setia dan taat.
Masya Allah... nikmat mana lagi yang akan kudustakan, hari ini?

Picture taken from here

Wednesday, August 18, 2004

Quo Vadis Masa Depan Bangsa?

Judul di atas diambil dari bahasa latin, yang artinya "mau kemana" biasanya kalimat tersebut diungkapkan atas sebuah pertanyaan atau sesuatu hal yang tidak kita ketahui. Pertanyaan ini layak kembali kita kemukakan disaat kita memperingati Hari Kemerdekaan, walaupun bagi sebagian orang masih mempertanyakan apa makna dan hakekat dari kemerdekaan itu sendiri. Ibarat manusia usia 59 adalah menjelang senja, tapi bagi sebuah bangsa usia seperti itu adalah masih terbilang belia. Karena bagaimanapun para pendiri bangsa kita tentu tidak pernah membatasi sampai berapa ratus tahun bahkan abad usia bangsa Indonesia.

Apa sebenarnya yang bisa kita banggakan kepada sesama bangsa lain di dunia ini, atau apa yang nanti akan kita wariskan untuk anak-cucu kita kelak. Setumpuk utang luar negeri kah yang hanya dinikmati oleh segelintir orang yang menamakan dirinya konglomerasi? Segudang persoalan konflik lokal kah yang seringkali merenggut ratusan bahkan ribuan nyawa anak-anak sesama negeri? Selusin persoalan pendidikan yang tiba-tiba menjadi barang mahal di negeri ini kah?

Dalam perjalanan kita sejak 'merdeka' hingga kini, telah banyak kepentingan rakyat yang diabaikan. Alih-alih menjadi pelayan rakyat, pemerintah justru semakin menunjukkan dirinya sebagai pelayan pemilik modal dan pihak asing. Demi memenuhi ‘perintah’ IMF, misalnya, berbagai kemaslahatan rakyat, listrik, telekomunikasi, air, subsidi pertanian, pendidikan, kesehatan dan obat-obatan, dan sebagainya, dirampas dari rakyat; bahkan rakyat kemudian harus membeli semua itu, yang notabene adalah hak mereka, dengan harga yang amat mahal. Walhasil, rakyat justru kemudian dipaksa untuk memenuhi kepentingan pejabat, pemilik modal, dan pihak asing.

Dimana sebenarnya tanggung jawab para penyelenggara negara ini?

Ah.. saya tidak tahu lagi bagaimana nanti saya harus menjawab pertanyaan anak-anak saya kelak, jika suatu saat mereka menagih apa yang seharusnya mereka dapatkan sebagai bekal untuk meneruskan laju perjalanan bangsa ini.

Friday, July 23, 2004

Kebingungan dan Kebahagian

Sudah sekitar lima bulanan ini, hati senantiasa diliputi sebuah rasa yang membingungkan sekaligus membahagiakan. Rasa ingin selalu bertemu, ingin bersama, bermanja, menatap, menyentuh, dan melindungi sebuah nama yang kemudian berubah menjadi panggilan kasih sayang dan rindu. Mungkinkah ini yang namanya RASA CINTA BERBUAH RASA RINDU, MEMBAHAGIAKAN DAN MEMBINGUNGKAN?

Bagaimana tidak membingungkan, saya merasa sebagai seorang yang cukup rasional, terlebih dalam hal masalah uang. He..he... Semua pengeluaran saya usahakan diperhitungkan sebelumnya, sehingga oleh sebagian orang saya dianggap pelit. Tetapi, demi rasa itu, uang berubah wujud menjadi pulsa-pulsa telepon dalam hitungan menit. HANYA KARENA INGIN MENDENGAR SEBUAH SUARA, UNTUK MEMASTIKAN SEBUAH SUARA, UNTUK MEMASTIKAN SEBUAH KEADAAN, DEMI MEMUASKAN SEBUAH RASA: RINDU!!

Bagaimana tidak membingungkan, saya sudah cukup rasional dalam hal menggunakan waktu. Sebagian orang menganggap saya sulit dilacak keberadaannya *padahal ada di kantor terus* Tetapi semua itu berubah begitu saja ketika saya harus menghabiskan waktu dua jam perjalanan pergi dan dua jam perjalanan pulang, HANYA UNTUK MELIHAT SERAUT WAJAH, MENYENTUH JEMARI, DAN MENCIUM AROMA KHAS TUBUH SEORANG MANUSIA.

Saya merasa cukup logis untuk menentukan apa dan siapa yang layak saya cintai, sehingga sebagian orang menyatakan saya tidak punya perasaan. Tetapi semua itu berubah, KETIKA SAYA MENGINGATNYA, BERDEKATAN DENGANNYA. LOGIKA TERNYATA TAK BERFUNGSI DI SINI. Logikaku mati!! Namun, seperti sudah saya katakan bahwa semua bentuk kehilangan logika itu berbuah hal yang tak bisa dilogikakan sama sekali: BAHAGIA!!

Ada apa?!

Ya... alhamdulillah sekitar 5 bulanan ini, ada seorang wanita yang bersedia memberikan cintanya padaku. Sebuah karunia yang harus aku syukuri. Ia memberikan Cinta itu setelah melalui prosesi DILAMAR dan setalah mengikrarkan sebuah janji MISTAQON GHALIZA DI HADAPAN PENGHULU. Ya...WANITA INILAH ISTRIKU, YANG BERUBAH NAMANYA DARI SEKEDAR SEBUAH NAMA MENJADI PANGGILAN KASIH DAN SAYANG.

SEMOGA ALLAH MENGEKALKAN KITA. AMIEN.

Inspired by article: Kekasihku Pacarku (Muhammad Aga S)

Wednesday, July 21, 2004

Bataviawood

Dari pada pusing mikirin politik yang penuh intrik, rekayasa dan rekausaha, mending posting yang ringan-ringan aja kali ya....

Berikut ini daftar film-film unggulan Hollywood versi Batavia. Hanya ada di Condet Cineplex-Eplex 21, kalo masih kurang tambah sendiri aje yee....

1. Musuh di pager-pager (Enemy at the Gates)
2. Orang Kalong selamanya (Batman Forever)
3. Inget si Titan (Remember the Titans)
4. Kerjaan Orang Italia (The Italian Job)
5. Kagak Ada Matinye (Die Hard 1, 2, 3)
6. Bocah Bengal (Bad Boys 1, 2)
7. Gak Bisa Tidur di Seattle (Sleepless in Seattle)
8. Nyasar di Ruang Angkasa (Lost in Space)
9. Mantan Pria (X-Men)
10. Lebih Murah Beli Selusin (Cheaper by Dozen)
11. Kulkas (The Cooler)
12. Asyik Gajiaaan (Paycheck)
13. Tujuh Belasan (Independence Day)
14. Besok Lusa (The Day After Tomorrow)
15. Mati Entar Aje (Die Another Day)
16. Ada Ape ame Si Marry (There is Something About Marry)
17. Kambing aje Diem (Silence of the Lamb)
18. Semua Kuda Kece (All The Pretty Horses)
19. Planetnya Monyet-monyet Pade (Planet of the Apes)
20. Minggat Semenit (Gone in Sixty Second)
21. Dosa Asli (Original Sin)
22. Mama Kembalilah, Kembalilah (Mummy Returns)
23. Sum Takut ama Semua (The Sum All Fears)  *Jangan takut dong mbak sum*
24. Tangisan Sun (Tears of The Sun)  *Tabah ya mbak Sun...*
25. Laris Manis (The Abyss)
26. Kucing Ngopi (Copycat)
27. Roti Nyemplung di Laut (Seabiscuit)
28. Musuhan (Freddy vs Jason)
29. Calo Terminal (Terminator)
30. Awas Banjir (Air Bud)
31. Laporan bikin Repot (Minority Reports)
32. Vanilla Rasanya seLangit (Vanilla Sky)
33. Kiamat Udeh Deket (Armageddon)

Tuesday, July 20, 2004

Bongkar Pasang ShoutBox dan Commenting System
 
Sepertinya sudah hampir 3 mingguan sejak Doneeh ngadat terus, saya mencoba mengunjungi rumahnya, eh malah ada keterangan Underconstruction, Ada apa dengan Doneeh (AADD) ya? *maksa banget* tapi sekarang sih sudah lumayan bisa login, walaupun ga bisa balas aau update shoutbox.
 
Aduuhh Doneeh kenapa sih? Mungkin mau ningkatin features kali ya? Commenting system kamu juga error kan? Makanya jangan heran kalo untuk sementara (mungkin seterusnya) saya ganti shout box ke sini.
 
Hmmh...rencananya sih, kalo besok Commenting Systemnya masih ngadat, saya mau coba pake yang ini ah. well anyway, thank to Doneeh semoga cepat sembuh.
 

Wednesday, June 16, 2004

Le' Art du Possibilities

Ternyata kalimat di atas dalam beberapa pekan riuh rendah proses pemilihan capres dan cawapres di Indonesia mendapat pembenarannya kembali. Betapa tidak, politik yang menganut asas seni berbagai macam kemungkinan (Le Art du Possibilities), seringkali menyuguhkan kepada kita berbagai cerita aneh, lucu, dan terkadang tak masuk akal.

Yang dahulunya bertikai, sekarang malah berjabat erat dan berangkulan menjadi kawan. Pada awalnya saling menghujat, eh... sekarang malah keliatan jalan bareng dan saling mendukung untuk pencalonan capres-cawapres 2004. Hi..hi.. kita tentu masih ingat dahulu tatkala Gus Dur dijatuhkan oleh Partai Golkar dengan Memorandum I, II dan kemudian di Impeachment (baca: diberhentikan) gara-gara tersandung kasus Bulog Gate I. Tak kalah langkah, kemudian PKB meng-kuyo-kuyo, Ketua Umumnya Akbar Tanjung, dengan kasus Bulog Gate Jilid II, sebagai balasan dari Bulog Gate I yang membuat Gus Dur jatuh.

Tidak hanya sampai di situ saja, Moh. Mahfud MD (Ketua PKB) memberikan statement:

'Bahwa sampai kapan pun PKB dan Golkar tidak pernah akan berkoalisi'.

Hal itu terungkap ketika ada pertanyaan mengenai kemungkinan PKB dan Patai Golkar berkoalisi dalam Pemilu 2004.

Belum habis proses pemilu 2004, sekarang kita bisa saksikan bahwa Wiranto Capres dari Partai Golkar menggandeng Sholahuddin Wahid, Ketua PBNU yang juga fungsionaris PKB sebagai Cawapresnya. Padahal kita tahu bahwa Wahid adalah salah satu Anggota Komnas HAM yang pernah menyidik Wiranto dalam dugaan pelanggaran HAM Tragedi Mei 1998.

Tidak usah heran, karena dalam politik segala sesuatunya menjadi mungkin, politik itu kan seni berbagai macam kemungkinan koq.

Maka benarlah tesisnya yang mengatakan bahwa:

Dalam politik itu tidak ada kawan dan lawan yang abadi, yang ada hanyalah Kepentingan yang abadi.

Tuesday, May 25, 2004

It's Just Happened.....on the Bus

Seperti biasa setiap mau berangkat kerja aku harus naik Bis dari Jatibening. Macet. Sudah pasti, seperti sarapan sehari-hari bagi warga Jakarta dan sekitarnya yang nempel dengan Jakarta. Pilihanku jatuh pada P-17 jurusan Bekasi-Kota, paling tidak aku tidak perlu nyambung Bis lagi dan tinggal turun di Harmoni jika dibandingkan dengan naik AC-63 (Bekasi-Pasar Baru) atau AC-52 (Bekasi-Tanah Abang).

Bis sudah lumayan agak penuh, karena beberapa orang sudah nampak berdiri. Dan aku termasuk salah satunya, karena jangan pernah berharap dapat duduk kalo naik dari Jatibening. Berdiri sambil membaca koran adalah salah satu PW (posisi Wuenak) ketika berada di dalam Bis. Paling tidak bisa menghilangkan kesalnya macet, dan ngelamun gak jelas.

Baru beranjak sekitar 5 menit sejak bis berjalan dari Jatibening, tiba-tiba terdengar alunan dering poliphonic dari HP sebelahku. Maka terjadilah percakapan dengan lawan bicara di seberang sana.

'ya...halo, aduh mohon maaf nih kayaknya saya bakal telat. Abis macet banget nih. Saya sekarang posisinya baru sampai Polda (Komdak). Ok.. nanti saya hubungi lagi'

dan pembicaraan pun terputus. Kalo soal mencuri dengar sih, buat aku gak ada untungnya. Tapi yang menarik perhatianku saat si Bapak di sebelahku itu menjawab baru sampai Polda (Komdak), padahal jelas-jelas saat itu sampai cawang pun belum. Hah.... si Bapak menyangkal (baca:berbohong). Belum sampai 3 menitan sejak telpon yang pertama, kembali terdengar dering yang sama.

'Aduh.... tambah macet nih. sekarang saya udah di Thamrin, tambah parah malah macetnya. Tapi saya sekarang lagi di taksi biar cepet sampai sana. Udah ya... nanti saya hubungi lagi'

Hah... naik Taksi, padahal jelas-jelas ini masih dalam Tol. Gimana sih? lagian mana ada taksi yang naikin penumpang di Tol. (hi..hi..). Kali ini aku cuman senyum-senyum sambil mesem liatin si Bapak. Eh tenyata senyum saya ketangkep basah sama si Bapak tadi. Jadi sama-sama senyum deh... gak apa-apa kan yang paling tidak senyum itu shodaqoh. Dan gak disangka di Bapak tadi mecoba membuka percakapan denganku sambil berbisik tentunya, dan mecoba meyakinkan aku dengan memberikan justifikasi (pembenaran) atas pembicaraan yang barusan Ia lakukan.

'Hmmhm..... Itu.... tadi saya di telpon teman saya, Mas. Katanya... bla...bla... jadi saya bilang aja alasannya... bla..bla...., soalnya saya tadi berangkatnya agak telat dari rumah'

Saya cuman mengiyakan sambil menganguk dan sambil senyam-senyum, tanpa berusaha untuk mengomentari si Bapak tadi. Tapi mungkin ada satu pelajaran yang bisa kita peroleh. Dengan teknologi seluler seperti sekarang ini, kita tidak akan pernah tahu jika lawan bicara kita mengatakan bahwa Ia berada di suatu tempat tertentu. Mungkin saja kita akan percaya atau mungkin juga tidak.

Tetapi, ada hal yang menggelitik mengenai tindakan yang dilakukan di Bapak tadi, pernahkah kita bertanya kepada diri kita, bahwa kita juga (mungkin) pernah berbuat hal sama dengan yang dilakukan si Bapak tersebut, berbohong kepada teman kita, atasan, dan keluarga kita dan kita bersusah payah bahkan sampai mulut ini berbusa untuk berusaha sebaik mungkin memberikan eksplanasi bahkan pembenaran atas tindakan kita. Semoga Hal tersebut tidak pernah menimpa kita.

Friday, May 21, 2004

Empati

Entah sudah yang kali keberapa Ia menangis di pelukanku untuk mencurahkan segenap isi hatinya atau sekedar berbagi kebahagian. Airmata tak henti-hentinya mengalir dari pelupuk matanya yang sudah memerah sejak tadi. Aku yakin ini bukan tangis bahagia, ada sebentuk beban berat yang sedang ditanggung dipundaknya, walaupun tampak sedikit senyum yang menyungging dari sudut bibirnya yang mungil, tapi tetap tak mampu untuk menyembunyikan kegundahan yang melanda hatinya.

Ketika Ia mulai bercerita tentang kepedihan yang menyertainya, tak terasa ada butiran air hangat yang mengalir di pelupuk mataku. Walaupun mencoba untuk menegarkan diri agar tak menangis di hadapannya, Aku tak kuasa untuk membendung derasnya air mata ini. Aku hanya sanggup berkata lirih:

Ya Allah.....

Dik, semoga Allah selalu memberikan kesabaran kepadamu dalam menghadapi segala macam ujian. karena pada hakekatnya bukankah kita semua berasal dari Allah dan akan kembali kepada-Nya?

Dik... terlalu banyak nikmat yang kita peroleh jika dibandingkan dengan segala yang Adik dan aku derita selama ini sekalipun, ini masih belum seberapanya.

Dik... mudah-mudahan kita tidak termasuk orang-orang selalu mendustakan nikmatnya.

Dik... bukankah Adik ingat akan firman-Nya yang mengatakan:
`Barang siapa yang tidak bersyukur atas nikmat-Ku, tidak bersabar atas bala`-Ku, Keluarlah dari kolong langit-Ku dan carilah Tuhan selain Aku`

Padahal kita tau Dik.... kemana lagi kita akan mencari Tuhan selain Dia. Dialah Tuhan satu-satunya.

Bersabarlah Dik, Ingatkah kita bersama telah mengikrarkan mitstaqon ghaliza di hadapan-Nya. Bukankah Dia hanya menyebutnya kata tersebut 3 kali bahkan di dalam Kalam-Nya.

Semoga Allah senantiasa membimbing langkah-langkah kita.


Entah mengapa saat itu, aku merasa lemah sekaligus kuat pada saat yang bersamaan.

Friday, April 30, 2004

this is my fist posting from my mobile phone. do you read me? :)

Friday, April 23, 2004

Flooding & Traffic Jams: The Same Old Story

(This is a back date writing)
Jakarta, April 21st 2004, as the wet season ends, Jakarta was drenched by ten hours of rain cats and dogs (heavy rain). The rain was so hard so that you can feel your face was hit by tear drops falling from the sky. The rain its self causing traffic jams all over the main street at the capital city of Indonesia. Several cars and motorcycles were having trouble with their engines while bracing the deluged streets.

I was walking from the office, I saw the clock showing at five. It is time to go home, I have had enough for the last two busy days at the office. I need to refresh my consciousness. Instead of doing anymore work, I prepared my self to go home. As I walked down to the lift, suddenly I realized that I did not bring an umbrella. But, my mind is made up, I have to go home earlier. So I decided not to go back to the office.

I was waiting for a bus P-17, the shelter where I was waiting for a bus is full of people, many motorcyclists sheltered under pedestrian bridges and overpasses, which added to the jams. Everybody looked in a hurry, they wanted to get home as fast as they can. After waiting for about one hour, the bus finally comes. As I step in to the bus, I saw several people stood up because of the seat were full. I stared around, hoping that might a little space for me to rest my fatigued feet. Lucky me, I saw an empty seat, right in the back row of the bus seats.

I got home at 10 PM, what a wearisome day. Imagine, I took a journey from office to my home approximately about 5 hours!!! Awesome, usually I only took one half hour form home to office or vice versa.

The city government should have take these responsibilities. The Governor of DKI Jakarta, Sutiyoso, cannot just promises that Jakarta will free from flood, jams and other some cities problems. The city government must take some serious action to avoid the same things in the next years. So, let us hope that the flood, jams and other cities problems would not be just the same old story for urban and commuter like me and also for all people who live in Jakarta.

Thursday, April 15, 2004

Dear Friends,

Due to the lot of burden of work, many assignments have to be done, I am sorry that I still cannot up date my blog. If you are surprise looking at my new blog's template.... that's one of my project, which is I still working on it.....
See you soon.

Monday, February 23, 2004

A Part of My Journey in Japan

Setelah selesai training di Jepang dan kembali ke kantor tercinta, sepertinya tidak ada waktu untuk bisa berleha-leha barang sejenak. Tugas lama yang sempat tertunda selama di Jepang, dan beberapa additional assignments sudah menuggu dan nampak bertumpuk di mejaku. Mungkin ini yang namanya back to routinity kali ya? Dan semoga saya tidak terjebak di dalamnya.

Postingan kali ini hanya ingin sedikit berbagi keindahan yang sempat tertangkap oleh my pocket digicam. Selain itu juga mungkin karena ada request dari neng Indiee serta kang Bagas untuk laporan pandangan matanya, serta sekalian yang empunya blog mau numpang nampang. he..he..

Please enjoy the picture, as if you were there also. And please ignore the date, due to error in setting. Just click on the picture for enlargement.

1. Metropolitan Government Building (MGB)

Image hosted by Photobucket.com

MGB, ini mempunyai 2 tower, North tower dan South Tower. Dari lantai 45 kita bisa melihat ke Shinjuku Tower, Tokyo Tower, dan Port of Tokyo, serta kalo lagi beruntung (jika cuaca cerah) Gunung Fuji pun bisa terlihat dari sini. Semua bangunan di sini harus antigempa, karena memang di Jepang rawan gempa, bahkan MGB ini dibangun dengan Super Stucture, yang mampu menahan gempa sampai 6-7 skala richter.

2. Asakusa

Image hosted by Photobucket.com

Ini adalah Asakusa, salah satu temple yang terkenal dan sering sering muncul pada postcard. Photo ini adalah Kaminarimon-gate, pintu masuk utama untuk masuk ke templenya. Di sepanjang jalan masuk menuju temple banyak kios-kios yang menyediakan berbagai macam souvenir.

3. Kabukicho: Shinjuku East Exit

Image hosted by Photobucket.com

Kabukicho adalah salah satu distrik di Tokyo, terletak di Stasiun Shinjuk dan keluarnya lewatEast Exit. Kabukicho juga terkenal sebagai kota tradisional "perempatan kesenangan" (tanda petik) . Juga dikenal sebagai gudangnya lampu merah Tokyo. Di sini juga banyak pusat-pusat perbelanjaan, restoran, dan amusement shops. Nama Kabukicho bermula pada tahun 1940-an, ketika di distrik itu akan dibangun Teater Kabuki. Kenyataannya teater tersebut tidak pernah jadi dibangun, akan tetapi namanya diabadikan menjadi nama tempat tersebut.

4. Imperial Palace: Nijyu-Bashi

Image hosted by Photobucket.com

Nijyu-Bashi adalah salah satu pintu masuk menuju Imperial Palace. Konon katanya setelah restorasi Meiji, "The Imperial" termasuk ibukota Jepang ikut berpindah dari Kyoto ke Tokyo, kemudian keturunan Tokugawa dari Dinasti Edo inilah yang sekarang mendiami Imperial Palace ini sekaligus sebagai kediaman resmi Kaisar Jepang.

Kalo model yang ada di photo-nya mah... silahkan dikomen sendiri aja ya. He..he...

5. Yuki: View from My Room (JICA Tokyo)

Image hosted by Photobucket.com

Kalo yang ini sih diambil dari jendela kamar saya... di JICA Tokyo Training Center. Pada saat salju (yuki) turun, menurut orang Tokyo sendiri, ini adalah Yuki ke-4 pada winter tahun ini. Beruntung saya, bisa merasakan salju pertama *udik mode on* hi..hi...

Wah... kayaknya cukup sekian dulu laporan pandangan mata (siaran tundanya). Sebenarnya masih banyak hal yang mau diceritakan, tapi nanti aja ya, disimpen buat postingan yang akan datang. Silahkan dilihat, di amati (terutama No. 4) *sembunyi*, dan dikomentari.

Friday, February 13, 2004

Dear Bloggerian,

Mari jadikan tanggal 12 Februari 2004, sebagai hari perlawanan kolektif atas matinya penegakan hukum di Indonesia.

Tiada kata lagi selain teriakan LAWAN!!



Friday, January 30, 2004

Lima Menguak Akbar: Menanti Putusan Kasasi MA

Dear Bloggerian,

Beberapa hari dalam seminggu ini perhatian kita di indonesia terfokus pada penantian keluarnya putusan MA (Mahkamah Agung) tentang Permohonan Kasasi Akbar Tanjung. Selain berita kesibukan tentang maraknya pencalonan para Caleg para peserta Pemilu 2004 serta mewabahnya Flu Burung yang sedang melanda Indonesia, penantian akan keluarnya Putusan MA tersebut rasanya layak untuk ditunggu. Karena kembali, MA sebagai the last bastion of justice, akan diuji apakah hukum di indonesia ini masih memihak kepada kebenaran ataukah tidak.

Judul di atas terinspirasi dari antologi puisi Tiga Menguak Takdir karya Chairil Anwar-Asrul Sani-Rivai Apin, yang kebetulan, majelis yang memeriksa Permohonan Kasasi Akbar ini berjumlah 5 orang. Lima orang Hakim Agung yang memeriksa merupakan hakim agung yang proses pemilihannya dilakukan dengan fit and profer test yang notabene dilakukan oleh DPR. Akankah terjadi conflict of interest para Hakim Agung yang memeriksa akbar, Atau adakah deal politk tertentu yang nantinya akan mempengaruhi keputusan mereka?

Akbar Tanjung adalah Ketua Umum Partai Golkar yang juga Ketua DPR itu telah divonis bersalah melakukan korupsi penyalahgunaan dana non-budgeter Bulog oleh Pengadilan Jakarta Pusat. Putusan PN Jakarta Pusat tersebut kemudian dikuatkan dengan Putusan Pengadilan Tinggi DKI Jakarta. Akbar memang masih mempunyai hak untuk melakukan upaya hukum, yaitu mengajukan Kasasi ke MA. Ketika para hakim agung tersebut memutuskan Akbar, sesungguhnya mereka tidak hanya mempertaruhkan kredibilitas mereka sebagai hakim agung yang sedang diuji, tetapi juga turut menentukan apakah reformasi di bidang hukum yang digaungkan tahun 1998 silam telah berbuah.

Negeri ini sesungguhnya membutuhkan penegakan hukum yang sifatnya radikal. Di negeri terkorup 5 besar se-dunia ini nyatanya masih sedikit koruptor yang di kirim ke hotel prodeo (penjara-red). Persetan dengan tuduhan melanggar HAM, karena korupsi sendiri sebenarnya merupakan pelanggaran HAM yang sangat berat. Bahkan bisa dikatakan sebagai the ultimate crime against humanity. Karena pada dasarnya ketika seseorang (apalagi pejabat negara) melakukan korupsi, sesungguhnya pada saat yang bersamaan ia telah mengkhianati kepercayaan atau kontrak sosial yang telah dibuat dirinya dengan masyarakat yang dipimpinnya.

Sekarang kita tinggal menunggu dan berharap semoga MA memutus selain dengan pertimbangan hukum yang argumentatif juga dengan mempertimbangkan hati nurani dan rasa keadilan yang berkembang di masyarakat serta berpihak kepada keadilan. Karena jika sampai hal itu tidak terjadi, maka alih-alih upaya perbaikan hukum yang ada, yang terjadi adalah semakin busuknya hukum di indonesia. Dan, semakin sempurnalah kekalahan republik ini, kita dijerat utang yang semakin banyak, pengangguran merajalela, korupsi membudaya, dan jika saat itu telah tiba, relakan saja para bajingan dan bangsat yang memimpin bangsa ini.

Semoga Hal itu tidak akan pernah terjadi. Amien.

Tuesday, January 20, 2004

It's All About Love (again and again...)

Membincangkan soal cinta memang selalu menarik dan tak akan pernah ada habisnya, kata orang, cinta itu memang indah. Cinta adalah energi yang mampu memberikan kekuatan yang dahsyat. Dalam tataran cinta antar lawan jenis, sering kali cinta membuat pelakunya tertawa sekaligus menangis. Cinta memang unik. Datang tanpa diundang dan pergi pun tanpa diminta. Tiba-tiba ada dan mengalir dalam jiwa. Kita pun hanyut dalam menikmatinya. Makanya nggak salah-salah amat kalau akhirnya Ebiet G. Ade, seniman yang puisinya sering dimusikalisasi ini bertanya: *Apakah ada bedanya, saat kita bertemu dengan saat kita berpisah?* Jawabnya, masih dalam lagu yang sama, sama-sama nikmat! Percaya atu tidak, terserah.

Kalau api cinta sudah membara kadang kala sulit untuk dipadamkan. Sam yang diperankan Tom Hanks yang begitu kesepian gara-gara ditinggal mati oleh istri tercintanya, mendadak jatuh hati kepada seorang wanita cantik dan keibuan yang berhasil diperankan dengan mantap oleh Meg Ryan dalam film Sleepless In Seattle. Munculnya pun sederhana saja. Anaknya Sam menelepon sebuah stasiun radio yang sedang menyiarkan acara semacam dari hati ke hati.

Si anak mengungkapkan bahwa ayahnya tak pernah bisa tidur sejak ditinggal mati ibunya. Tanpa sengaja, seorang wanita yang berhati lembut yang diperankan dengan cantik oleh Meg Ryan juga sedang mendengarkan siaran radio tersebut di mobilnya. Ia terenyuh dengan omongan si anak itu. Akhirnya ia mencari. Bertemu dan happy ending.

Pun cinta kadangkala tumbuh hanya karena merasa iba dengan curahan hati seseorang. Seperti Robin Wright Penn yang memerankan Theresa Osborne. Ia yang kesepian akibat perceraian kemudian jatuh cinta gara-gara menemukan sebuah botol yang terapung-apung di pantai. Setelah diambil, ia membuka botol dan didapatinya secarik kertas bertuliskan curahan hati seorang pria dengan begitu romantis--karena ditinggal mati istrinya--di botol itu hanya tertulis inisial G. Yang belakangan ketahuan bahwa pria itu adalah Garret Blake yang diperankan dengan matang oleh Kevin Costner dalam film Message in a Bottle.

Aih...Cinta...Cinta.....