Perjalanan Menyisiri Honsu
Tiba di Narita pukul 7.20 JST (Japan Standard Time) saya harus melanjutkan perjalanan dengan ANA (All NIppon Airways) menuju Nagoya. Pesawat berangkat pukul 10.40, tapi saya sudah dapat boarding pass 3 jam sebelumnya dan mendapatkan seat number 14A (asyiiikk deket jendela euy..)
Waktu menunggu serasa membosankan apalagi ditambah semalam dari Jakarta hanya tidur 3 jam lepas jam 3, maka otomatis shalat shubuh pun kebablasan. Akhirnya dengan berbekal tayamum saya pun melaksanakan shalat sambil menunggu boarding time, kalo tidak salah saya shalat shubuh pukul 08.00 JST (he..he...)
Akhirnya tiba juga boarding time, semua penumpang diangkut dengan Shuttle Bus menuju pesawat. Sempat deg-degan juga liat pesawat ANA Air yang bakal ditumpangi, ternyata jenis pesawatnya adalah Fokker-50 (pesawatnya kecil, pake baling-baling lagi...). Pada waktu take off sempet goyang juga sih, maklum fokker, tapi akhirnya take off berlangsung dengan mulus. Sepanjang perjalanan dari Tokyo menuju Nagoya pandangan dari kiri jendela pesawat adalah gugusan pulau Honsu yang merupakan pulau paling besar di jepang. Di sebelah kanan tampak puncak Gunung Fujiyama yang masih penuh salju. Dari berita yang saya dengar di Narita, semau perjalanan ke Sapporo pada hari minggu (20/2/2005) telah dibatalkan karena salju yang sangat tebal.
Terbang dengan ANA Air menuju Nagoya memakan waktu sekitar 1,5 jam harus di isi dengan hanya minuman dan koran/majalah, padahal saya berharap dapet snack euy... karena perut ini dari tadi sudah minta di isi. Waktu 1,5 jam terasa lama banget, tak sengaja pandangan saya melihat seat number di depan saya, ternyata nomornya 12. Terus, nomor 13-nya mana? he..he.. mungkin pemilik ANA Air masih mempercayai bahwa nomor 13 adalah angka sial kali ya? hii..hi... heran deh, hari gini masih percaya tahayul seperti itu.
Tiba di Narita pukul 7.20 JST (Japan Standard Time) saya harus melanjutkan perjalanan dengan ANA (All NIppon Airways) menuju Nagoya. Pesawat berangkat pukul 10.40, tapi saya sudah dapat boarding pass 3 jam sebelumnya dan mendapatkan seat number 14A (asyiiikk deket jendela euy..)
Waktu menunggu serasa membosankan apalagi ditambah semalam dari Jakarta hanya tidur 3 jam lepas jam 3, maka otomatis shalat shubuh pun kebablasan. Akhirnya dengan berbekal tayamum saya pun melaksanakan shalat sambil menunggu boarding time, kalo tidak salah saya shalat shubuh pukul 08.00 JST (he..he...)
Akhirnya tiba juga boarding time, semua penumpang diangkut dengan Shuttle Bus menuju pesawat. Sempat deg-degan juga liat pesawat ANA Air yang bakal ditumpangi, ternyata jenis pesawatnya adalah Fokker-50 (pesawatnya kecil, pake baling-baling lagi...). Pada waktu take off sempet goyang juga sih, maklum fokker, tapi akhirnya take off berlangsung dengan mulus. Sepanjang perjalanan dari Tokyo menuju Nagoya pandangan dari kiri jendela pesawat adalah gugusan pulau Honsu yang merupakan pulau paling besar di jepang. Di sebelah kanan tampak puncak Gunung Fujiyama yang masih penuh salju. Dari berita yang saya dengar di Narita, semau perjalanan ke Sapporo pada hari minggu (20/2/2005) telah dibatalkan karena salju yang sangat tebal.
Terbang dengan ANA Air menuju Nagoya memakan waktu sekitar 1,5 jam harus di isi dengan hanya minuman dan koran/majalah, padahal saya berharap dapet snack euy... karena perut ini dari tadi sudah minta di isi. Waktu 1,5 jam terasa lama banget, tak sengaja pandangan saya melihat seat number di depan saya, ternyata nomornya 12. Terus, nomor 13-nya mana? he..he.. mungkin pemilik ANA Air masih mempercayai bahwa nomor 13 adalah angka sial kali ya? hii..hi... heran deh, hari gini masih percaya tahayul seperti itu.