1st Year Wedding Anniversary
Tak terasa sudah satu tahun perjalanan kita. Tidak ada candle light dinner yang romantis, tidak ada puisi dan sekuntum bunga yang tersedia. Bahkan saat ini, aku pun tidak berada di sampingmu. AKu bahkan berada jauh ribuan mil dari tempatmu berada.
Masih panjang jalan terbentang, Aku memang bukan suami terbaik yang mungkin pernah kamu dapatkan, terkadang aku seringkali mengeluh lelah di kala pulang kerja larut malam, bukannya menghibur dan memijitimu karena seharian lelah mengajar dan mengurusi rumah.
Kamu bahkan terkadang sering bangun di larut malam hanya untuk mengganti popok buah hati kita, sedangkan aku, terlelap tidur karena kamu tidak mau aku terbangun karenanya. Aku banyak belajar tentang bagaimana kearifan seorang Ibu yang menyayangi anaknya. Darinya pula aku baru menyadari secara mendalam bahwa hakekat "Surga itu berada di telapak kaki Ibu".
Kamu bahkan seringkali membuatku malu, betapa kamu sering membanggakan aku di depan orang lain, walaupun sebenarnya aku merasa belum pantas menjadi suami yang patut kamu banggakan. Dahulu aku punya keyakinan bahwa ucapan cinta dan sayang secara verbal tidak perlu sering disampaikan. Tetapi sekarang, aku menyadari bahwa terkadang ucapan cinta dan sayang secara verbal memang diperlukan.
Kamu pasti tahu aku mempunyai banyak nomor rekening di bank, tetapi kamu mungkin lebih mengetahui berapa jumlah saldo yang tertera di setiap rekening bank tersebut. Ditambah lagi dengan tagihan kartu kredit yang rasanya tak pernah kunjung lunas itu, kamu harus menjadi lebih bijak dalam mengalokasikan uang belanja kita.
Aku mungkin belum menjadi tipe suami ideal yang kamu idamkan, tetapi aku akan terus berusaha.
Masih panjang jalan terbentang, terkadang jalanan lurus, terkadang berkelok, bahkan seringkali naik turun dan berbatu. Tapi Insya Allah, kita bertekad, kita akan menjalaninya bersama. Sampai tiba waktunya kita kembali kepada-Nya.
picture courtesy of:
http://www.pspug.org/e-cards/cards/p7151.jpg